Sabtu, 26 Juni 2010
Percaya
Percaya sebuah tindakan yang mudah tetapi sulit dilakukan. Entah itu percaya pada diri sendiri, orang lain bahkan dengan tuhan. Pernahkah kita percaya sesuatu tersebut 100% mungkin sulit sekali. Kita selalu curiga, karena inilah sisi yang melindungi kita dari bahaya. Seringkali kecurigaan kita sangat besar sehingga mengikis rasa percaya kita. Percaya ibarat kita mengetahui sesuatu dibalik tembok. Ketika kita mendengar dibalik tembok depan kita ada suara kucing apakah kita percaya. Bagaimana kalau itu hanya rekaman. Susahnya meyakinkan diri-sendiri bahwa apa yang terjadi saat ini adalah yang terbaik bagi kita. Percaya pada hal yang buruk membuat kita selalu merasa gelisah dan takut padahal hal tersebut belum tentu terjadi. Percaya pada sesuatu yang baik dan menyenangkan membuat kita sering lupa pada bahaya dan menhilangkan semangat kita dalam berjuang. Lantas bagaimana membuat kita percaya pada apa yang didepan sana yang sangat sulit kita lihat bahkan dimengerti. Maka kita harus mendekatkan kita pada kenyataan yang akan terjadi pada kita, hingga kita benar-benar yakin dan membuat kita percaya pada apa yang akan terjadi pada kita. Sebenarnya adalah apa yang kita lakuakan hari ini adalah apa yang akan kita dapatkan esok hari. Karena itu, kita harus tahu apa yang sedang kita lakukan hari ini sehingga kita percaya sesuatu yang terbaiklah yang akan kita dapatkan. NASIB ADALAH UPAH BAGI PEKERJAAN KITA DI MASA LALU.
Senin, 17 Mei 2010
Mudah dan Sulit
Seringkali kita dalam hidup diberi kesulitan dan kemudahan. Seringkali kita tidak menyadari kalau kita diberi kemudahan atau kesulitan. Ketika kita akan melakukan sesuatu kita selalu berharap mendapat kemudahan. Kita selalu takut diberi kesulitan, sehingga seringkali menganggau kita dalam menikmati suatu pekerjaan. Bukankah kemudahan dan kesulitan itu hanya ada dalam pikiran kita. ketika kita melakukan sesuatu yang kita anggap sulit bahkan tidak mungkin, tetapi ketika kita dapat melakukannya dengan baik bukankah kesulitan itu tidak menjadi penghalang. Sebaliknya ketika kita menganggap sesuatu itu mudah dilakukan, tetapi kita gagal melakukannya bukankah ada kesulitan didalam sesuatu yang kita anggap mudah. mengapa kita berpikir tentang kesulitan padahal sebenarnya itu mudah dilakukan? hal itu karena kita tidak menghargai kemampuan kita. Kita selalu berharap diberi kemudahan karena merasa kita lemah. Lantas kalau kita berharap kemudahan bagaimana? Berharap, berdoa diberi kemudahan, kelancaran adalah hal yang manusiawi, karena yang harus kita sadari betul bahwa kita bukan tuhan yang dapat memastikan. Akan tetapi, jadikan harapan-harapan tersebut menjadi belenggu yang semakin melemahkan kita dalam ketidakyakinan. Kalau kita mendapat kesulitan, Kita harus menghadapinya dengan penuh keyakinan kita akan melewatinya. Kita semua diberi impian untuk mencapainya bukan untuk membayangkan dan mengangankannya saja, tetapi kita harus ingat, boleh kita memilih mimpi kita, boleh kita merencanakan atas sesuatu, boleh kita merasa menentukan sesuatu, hanya saja Tuhan lah yang memastikan sesuatu itu terjadi bukan kita.
Selasa, 11 Mei 2010
KESEPIAN
Kta pasti pernah merasa kesepian. Saat-saat jauh dari orang yang kita cintai dan sayangi. Ketika kita mersa lemah, kita juga sering mersa kesepian. Mengapa kesepian itu ada dalam diri kita? Apakah kita mampu neghindari kesepian kita? mungkin itun pertanyaan yang selalu ada pada kita. Kita seringkali takut andaikan kesepian suatu saat nanti akan menghampiri kita. Kenapa mesti takut kalau kesepian akan datang karena hal itu pasti datang. Ketika kita sekolah mungkin kita mempunyai banyak teman, kita mungkin juga mempunyai orang yang kita kasihi sehingga kita merasa inilah saat terindah dalam hidup kita. Akan tetapi, seieing dengan perjalanan waktu, kita harus berpisah dengan itu semua, maka kita akan merasa kesepian. Mengapa kita tidak pernah berpikir bahwa kita memang diciptakan berdampingan kesepian. Mungkin kita punya banyak teman, tetapi bukankah sering merasa kesepian. Mengapa hal ini terjadi? karena ada dua hal yang ada pada diri kita yang selalu berdampingan yaitu kekecewaan dan kerinduan. Kita merasa kesepian mungkin karena kekecewaan. Kita merasa kecewa dengan seseorang, merasa kecewa dengan kehidupam kita, dan lain sebagainya sehingga membuat kita menutup diri. Sikap menutup diri inilah yang membuat kita merasa kesepian. Kita menutup hati kita kepada hal-hal baru. Atau mungkin juga kita kesepian karena kerinduan. Kita merasakan kerinduan pada seseorang sehingga kita selalu teringat padanya sehingga kita tidak bisa memikirkan yang lain karena kita selalu memikirkan seseorang. Ini juga bisa menjadikan kesepian. Ada juga orang yang kekecewaan dan kerinduan datang bersamaan sehingga ia merasa sangat berat untuk mencoba hal hal baru atau merindukan seseorang karena takut dikecewakan. Sekarang apakah anda merasa kesepian, ya, tapi jangan jadikan kesepian sebagai alasan bagi kita untuk menutup diri kita pada teman-teman baru, orang-orang yang baru, pemikiran-pemikiran baru sehingga kita merasa hidup kita berwarna, sehingga kekecewaan dan kerinduan yang ada dalam diri kita sedikit-demi sedikit akan berkurang.
Sabtu, 08 Mei 2010
Dalam
Apa ya arti kata dalam? berhubung saya baru malas buka kamus, maka saya artika sendiri, dalam berarti isi atau sesuatu yang terdapat dalam suatu benda. Sebagai contoh siapa ya orang didalam ruan itu atau ada apa ya isi didalam kotak itu, mungkin juga apa ya isi daleman itu.......anda semua sudah tahu. Kata dalam ada hubungannya dengan tinggi, sebagai contoh semakin dalam laut sematin tinggi pula air dalam laut, tapi kata dalam memang sulit untuk di definisikan secara tunggal. Kalau kita mencoba mengukur dalamnya hati kita, pernahkah kita tahu seberapa dalam hati kita, sulit sekali. Kita sering mengatakan dari hati yang terdalam, sementara kita tidak tahu seberapa dalam hati kita, lantas apakah betul sesuatu yang kita katakan tersebut dari hati yang terdalam. Kalau cinta datang dari hati nggak ya? apa yang pertama kita liha dari orang yang kita sukai, pastinya profilnya kan, kita selalu tertarik dengan orang yang cantik, pintar kaya, agamis,romantis, puitis dan sebanya yang berakhiran is. Bukankah ini kerja otak kita, otak kita yang memilah dan memilih apa yang kita sukai saat itu.Lalu kita sering mengatakan ini cinta dari hati yang terdalam, lalu ketika kita menemui hal baru yang kita senangi, kita lalu mengatakan cinta kita telah berakhir. Jarak antara logika dan hati sebenarnya dekat, tetapi seringkali logikalah yang menjauhkan kita dari hati kita. Kalau kita mempunyai hati yang dalam maka didalam otak kita akan terisi kata hati kita yang diwujudkan dalam tindakan-tindakan kita. Maka dari itu, isilah dalam hati kita dengan sesuatu yang baik agar dalam logika kita tidak terisi dengan hal yang buruk sehingga menjadikan kita dalam tindakan-tindakan yang baik.
Senin, 03 Mei 2010
Keinginan
Setiap manusia pasti mempunyai keinginannya sendiri. Kita diberikan nafsu sehingga kita selalu punya keinginan. Coba kita buat daftar, berapa keinginan-keinginan kita yang belum tercapai. Pasti banyak sekali keinginan kita yang belum tercapai dari pada yang sudah tercapai. Suatu ketika kita mempunyai keinginan pada harta, tetapi pada saat bersamaan kita mempunyai keinginan pada hal lain misalnya wanita/pria. Kita seringkali bingung untuk memilih manakah keinginan yang harus kita dahulukan. Contoh sederhananya, ketika kita punya uang 100 ribu saja, mana barang yang harus kita beli, apakah bukubaru, pakaian baru, atau dipakai buat makan saja seolah uang seratus ribu itu jumlah yang sangat sedikit. Walaupun nantinya uang kita bertambah banyak pasti banyak pula keinginan-keinginan yang ingin diraih. Memang hal yang wajar kalau kita punya keinginan, karena itu hak kita. Tetapi, kita seringkali tidak bisa memilih manakah yang kita butuhkan. Seringkali keinginan kita bukan yang kita butuhkan. Kita memandang sebuah keinginan menyebar disekitar kita. Sehingga ketika kita mengejar satu keinginnan masih terlihat jelas keinginan yang juga ingin kita raih. Pikiran kita selalu dipenuhi kalau kita harus memnuhi semua keinginan kita. apakah salah kalau kita mengejar semua keinginan-keinginan kita? tentu saja tidak, karena kita hidup karena keinginan kita untuk hidup, kalau kita tidak meinginkan hidup pasti kita berpikiran untuk bunuh diri. Tetapi bukankah kita hidup harus memenuhi kebutuhan. Maka jadikan keinginan-keinginan itu dalam suatu garis lurus, sehingga kita bisa menjangkau keinginan-keinginan tersebut satu demi satu. Satu keinginan membutuhkan pikiran dan tenaga, maka kita harus ingat sampai seberapa kemampuan kita. Jangan jadikan keinginan-keinginan kita membuat diri kita tidak bisa bergerak karena sibuk memilih, tetapi jadikanlah keinginan kita sebagai penggerak karena kita tahu mana yang harus kita kejar, semoga kita semua punya keinginan yang baik dan membaikkan diri kita, orang lain dan semuanya.
Sabtu, 01 Mei 2010
Kok Sial Terus Aku Ini..............
Kok sial terus aku ini, mungkin itu kalimat yang selalu terucap ketika kita mendapat sauatu yang tidak mengenakkan. Motor saya pernah macet waktu hujan deras, yang akibatnya saya tidak dapat ngeles. Waktu itu saya pikir, "kenapa ini, mau kerja aja kok susah". Sambil menuntun motor saya, "saya berpikir, pasti enak orang yang naik mobil itu, sudah nyaman nggak kehujanan lagi". Itu baru hal-hal yang sepele, mungkin kita pernah berpikir atau berkhayal, seandainya kita orang kaya atau artis terkenal pasti enak sekali hidupnya, nggak perlu susah-susah cari uang, pasti ia orang yang sangat beruntung. Atau kita seringkali berpikir tentang keberuntungan-kebueruntungan orang lain yang tidak kita miliki. Apakah ini sebuah hal yang wajar, mungkin ya mungkin juga tidak. Kenapa kita selalu berpikir bahwa kita orang yang selalu sial, apakah tidak ada keberuntungan dalam diri kita. Mungkin juga karena kita selalu memandang keberuntungan orang lain dengan kesialan kita. Coba kalau kita kaya pasti hidup kita nggak susah, tetapi kalau kita tidak kaya bukankah kita akan selalu berpikir bagaimana untuk jadi kaya. Ada juga orang yang selalu berpikir, kalau ia orang paling beruntung didunia, mungkin karena uangnya banyak, maka hal ini sah-sah saja. Seringkali orang yang menganggap dirinya palng beruntung lupa untuk berpikir kalau di dunia nggak ada yang abadi. Lantas kalau kita menganggap diri kita sial terus bagaimana? seharusnya kita mampu merasakan kalau kesialan yang kita alami saat ini akan membuat kita lebih kuat pada masa yang akan datang, bukankah hal ini akan menjadi keberuntungan kita. Maka antara keberuntungan dan kesialan itu sebenarnya berbeda sangat tipis, tergantung seseorang yang memandangnya. Tidak sepantasnya kita menyerah hanya karena motor kita macet atau kita kehabisan uang, karena sebenarnnya ketika kita mengalami kesialan ada keberuntungan yang tersembunyi yang harus kita temukan.
Kamis, 29 April 2010
Berubah Arah
Kita masing-masing pasti sudah punya tujuan dan cita-cita hidup. Mau jadi apa kita setahun, sepuluhtahun, atau limapuluh tahun yang akan datang. Seing kali kita dihadapkan pada kebingungan dalam menentukan arah. Kita bingung apakah kita harus mengikuti arah yang banyak diikuti oleh orang, atau memilih jalur sendiri yang sering meinmbulkan keraguan pada diri kita. Saya sering berpikir kalau saya mau jadi PNS disuatu tempat pasti saya diterima, dan saya pasti sudah merasa nyaman karena masa depan saya telah terjamin. Mungkin pikiran-pikiran seperti ini yang sedang dalam benak kita. Saya ingin sekali menjadi seorang wirausaha berhasil, tetapi sering juga keraguan datang pada saya apakah saya mampu. Bagaimana kalau saya berubah arah? toh kita juga menjalaninya sendiri. Berubah arah sering menjadi pikirab-pikiran yang paling relalistis. Dengan melihat keberhasilan orang lain kita bisa mengekornya. Tetapi hal ini selalu bertentangan dengan keinginnan terbesar saya. Dan mungkin anda pun sedang mengalainya sama seperti saya. Kita sering berpikir tentang masa depan kita terlalu jauh hingga kita lupa untuk menikmati masa kini kita yang jauh menyenangkan. Kita seringkali dihantui ketakutan akan masa depan kita yang tidak diharapkan tanpa berbuat sesuatu dimasa kini. Maka saya selalu berpikir apa gunanya berubah arah sama seperti orang lain kalau hasilnya sama dengan mereka. Saya ingin menjadi luarbiasa melebihi yang orang lain biasa capai sehingga saya akan terus berjuang dengan kaeyakinan bahwa arah yang saya pilih adalah benar. Saya ingin menikmati masa kini yang menyenangkan, tanpa ketakutan akan masa depan yang buruk, karena saya punya rencana besar yang menentukan, dan semoga Tuhan memastikan apa yang saya rencanakan.
Langganan:
Komentar (Atom)
