Sabtu, 01 Mei 2010
Kok Sial Terus Aku Ini..............
Kok sial terus aku ini, mungkin itu kalimat yang selalu terucap ketika kita mendapat sauatu yang tidak mengenakkan. Motor saya pernah macet waktu hujan deras, yang akibatnya saya tidak dapat ngeles. Waktu itu saya pikir, "kenapa ini, mau kerja aja kok susah". Sambil menuntun motor saya, "saya berpikir, pasti enak orang yang naik mobil itu, sudah nyaman nggak kehujanan lagi". Itu baru hal-hal yang sepele, mungkin kita pernah berpikir atau berkhayal, seandainya kita orang kaya atau artis terkenal pasti enak sekali hidupnya, nggak perlu susah-susah cari uang, pasti ia orang yang sangat beruntung. Atau kita seringkali berpikir tentang keberuntungan-kebueruntungan orang lain yang tidak kita miliki. Apakah ini sebuah hal yang wajar, mungkin ya mungkin juga tidak. Kenapa kita selalu berpikir bahwa kita orang yang selalu sial, apakah tidak ada keberuntungan dalam diri kita. Mungkin juga karena kita selalu memandang keberuntungan orang lain dengan kesialan kita. Coba kalau kita kaya pasti hidup kita nggak susah, tetapi kalau kita tidak kaya bukankah kita akan selalu berpikir bagaimana untuk jadi kaya. Ada juga orang yang selalu berpikir, kalau ia orang paling beruntung didunia, mungkin karena uangnya banyak, maka hal ini sah-sah saja. Seringkali orang yang menganggap dirinya palng beruntung lupa untuk berpikir kalau di dunia nggak ada yang abadi. Lantas kalau kita menganggap diri kita sial terus bagaimana? seharusnya kita mampu merasakan kalau kesialan yang kita alami saat ini akan membuat kita lebih kuat pada masa yang akan datang, bukankah hal ini akan menjadi keberuntungan kita. Maka antara keberuntungan dan kesialan itu sebenarnya berbeda sangat tipis, tergantung seseorang yang memandangnya. Tidak sepantasnya kita menyerah hanya karena motor kita macet atau kita kehabisan uang, karena sebenarnnya ketika kita mengalami kesialan ada keberuntungan yang tersembunyi yang harus kita temukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar